About

Pages

Rabu, 11 Mei 2016

Indahnya Goa Batu Gelap di Separi Besar




Keadaan di dalam goa batu gelap


Satu lagi tempat wisata yang harus di kunjungi, yang tak kalah cantik dan indahnya dengan tempat wisata yang lainnya. Goa Batu Gelap, ya seperti itulah namanya. Mungkin agak terlambat untuk mereview tempat tapi tak apa, mari saya jelaskan destinasi tempat pariwisata yang kondisinya cukup memprihatinkan berikut ini.


 

Goa Batu Gelap merupakan sebuah tempat wisata yang berada di Kecamatan Tenggarong seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara yan mana tepatnya berada di Desa Suka Maju. Desa ini sendiri tepat bersebelahan dengan Desa Giri Agung yang mana sudah berbeda kecamatan yaitu Sebulu. Goa Batu Gelap sendiri merupakan gua alam dengan litologinya berupa batu gamping, dan satuan batuan di dalamnya adalah Pamaluan Beds.Sementara itu pada dinding-dinding gua terpampang stalagmit dan stalagtit, dan bahkan terdapat sungai bawah tanah yang melintasi di dalam gua Batu Gelap. Bentuk stalagmit yang terdapat di dalam gua bermacam-macam, ada yang berbentuk dolmen (meja batu), ada pula yang berbentuk menhir.

 ???????????????????????????????

Secara geologis Goa Batu Gelap termasuk dalam pegunungan karst, susunan formasi pamaluan beds dan berada pada zona neritic atau zona pengendapan laut dangkal yang memiliki kedalaman dari 0 meter hingga 50 meter, termasuk dalam umur miosen atas hingga miosen tengah. Litologi batuannya terdiri dari batu gamping sisipan pasir dan kuarsa, batu gamping klastik, dan batu gamping kristalin. Menurut penduduk lokal  Goa Batu Gelap merupakan goa alam satu-satunya yang terdapat di Kalimantan Timur. Goa tersebut terdiri dari gabungan beberapa goa yang kemudian menyatu menjadi Goa Batu Gelap. Luas goa-nya adalah 2 km. Goa tersebut memiliki mata air yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk irigasi sawah. Dikatakan sebagai Goa Batu Gelap karena goa tersebut di dalamnya terdiri dari batu-batu alam yang berukuran besar dan kecil. Goa ini merupakan goa horizontal dengan keadaan di dalamnya sangat gelap. Oleh karena itu maka goa tersebut disebut sebagai Goa Batu Gelap.

Gerbang masuk Desa Suka Maju



akses jalan masuk
            
plang selamat datang Goa Batu Gelap

Gua Batu Gelap digarap secara serius menjadi objek wisata oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2011 dengan mulai dibangunya jalan menuju gua sepanjang 2 kilometer dari jalan poros Separi Besar. Selain itu, untuk mempromosikan Goa Batu Gelap juga dimasukkan ke dalam buku katalog wisata oleh Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara. Untuk mencapai lokasi Gua Batu Gelap diperlukan waktu kurang lebih 90 menit, dengan rute yang ditempuh sekitar 39 km dari Samarinda. Namun sampai sekarang keadaan jalan untuk mengakses Goa Batu Gelap cukup memprihatinkan atau mungkin terabaikan ??? entahlah yang terpenting keindahan Goa Batu Gelap tetap terjaga. Sempat di bangun beberapa infrastrukur nya namun sekarang proyek tersebut seperti terhenti.


 

 
Begitu memasuki gua, kita akan disuguhkan dengan pemandangan indah dinding-dinding gua yang dihiasi oleh stalagmit dan stalagtit, dan bahkan pemandangan sungai bawah tanah yang menakjubkan. Bentuk stalagmit yang terdapat di dalam gua bermacam-macam, ada yang berbentuk dolmen (meja batu), ada pula yang berbentuk menhir. Beberapa pengunjung memanfaatkan stalagmit dolmen ini sebagai tempat beristirahat, sambil menikmati gemercik aliran sungai dan sinar matahari yang masuk lewat celah gua."




 



 



Ketika bukit gamping itu di kitari, kita akan menemukan celah memanjang yang membuatnya jadi seperti lorong bangunan. Kemungkinan proses terjadinya adalah akibat dari retakan yang awalnya terjadi pada batugamping tersebut. Retakan ini kemudian karena curah hujan yang intensif di daerah tersebut berkembang menjadi rekahan yang terus melebar hingga akhirnya bisa dilewati oleh manusia sebagaimana keadaannya sekarang. Batugamping memang ditandai oleh karakternya yang mudah larut oleh air. Memasuki lebih dalam ke sekitaran goa kita akan di kelilingi hutan yang masih terjaga dan dinding goa, sehingga menggoda untuk mengabadikan setiap momen yang ada degan berfoto. Namun jangan heran bila menemukan perbuatan manusia tidak beretika pada alam, seperti sampah berserakan, tulisan di dinding goa dan parahnya lagi ada stalaktit yang dipotong tangan jail.

Ketika kita mencoba masuk ke dalam goa keadaaan gelap akan sangat terasa, terlebih aroma tidak sedap yang di sebabkan oleh kotoran kelelawar, hmmm semakin menambah suatu sensasi tersendiri, namun jangan merasa takut atau jijik, karena melewati batu-batu licin, tanah lumpur dan suasana goa yang unik menjadi hiburan tersendiri. Bahkan kita kadang mesti melewati goa dengan kondisi merangkak, karena langit goa yang menyempit.

kondisi di dalam goa paling terakhir


Di Goa yang terakhir terdapat kumpulan stalagtit yang sangat indah dan juga terdapat lubang yang sangat dalam yang bisa di eksplore, namun jangan sekali-sekali mengeksplore nya tanpa persiapan yang matang. 







Tak lengkap rasanya apabila suatu situs pariwisata yang berumur tua tak ada mitos nya. Serupa tempat lainnya, Goa Batu Gelap juga menyimpan beberapa mitos, bahkan ada banyak kejadian seputar eksistensi Goa Batu Gelap ini apabila kita bertanya dengan warga seputaran Desa Suka Maju tempat Goa Batu Gelap ini berada. Banyak versi tentang mitos Goa Batu Gelap salah satunya adalah Mitos yang banyak tersebar di masyarakat ialah, lokasi di mana Goa Batu Gelap berada itu pada zaman dahulu merupakan tempat berpestanya warga selepas panen padi, atau biasa di sebut Erau Benua. Namun karena kesalahan salah seorang warga bernama Gunam yang menabuh gendang dengan menggunakan ekor ikan pari yang didapatnya ketika memancing dari Teluk Segunam. Masyarakat meyakini, menggunakan ekor ikan pari sebagai alat tetabuhan akan mendatangkan petaka. Akibatnya Tuhan Yang Maha Kuasa murka kepada warga dan menurunkan hujan petir yang menyambar-nyambar. Maka jadilah mereka semua batu, itulah kemudian menjadi Gua Batu Gelap, dimana banyak bentuk-bentuk batu menyerupai meja, kursi, manusia dalam posisi duduk dan tempat tidur. Sedangkan bekas berlarianya warga yang ketakutan itu menjadi jejak batu yang panjang, yang saat ini masih bisa dilihat di sekitar Gua Batu Gelap. sedangkan nama daerah Separi sendiri diambil dari nama ikan yang ditangkap oleh Gunam yaitu ikan Pari.

yaaaa.... mitos hanyalah sebuah mitos, namun kita harus menghargainya karena itu merupakan bagian dari kebudayaan kita, jangan sampai hilang karena termakan oleh modernisasi. bagi yang tertarik dengan Goa Batu Gelap bisa langsung ke TKP di jamin gak bakal nyesel. Walau akses jalannya cukup melelahkan namun akan terbayar dengan keindahannya.

 

1 komentar: